Cute Ghost Boo it's always raining in my world: Perbedaan Itu Indah


Sunday, October 30, 2011

Perbedaan Itu Indah

Hitam dan Putih itu hanya beda tipis, lebih tipis dari secarik kertas usang, lebih tipis dari ujung rambut manusia.
Pada faktanya, Hitam dan Putih itu sama. Fenomena-fenomena sosial yang biasa disebut Opini Masyarakat pada akhirnya menciptakan benih-benih perbedaan yang memberikan jarak pemisah kasat mata diantara Hitam dan Putih
Jikalau Hitam dan Putih adalah dua pribadi yang bertolak belakang, maka mereka tak dapat bersatu. Begitu juga dengan Kuning, Biru, Merah, dst. Benarkah?

Namun, bukankah perbedaan itu indah?
Orang-orang cenderung menolak sesuatu yang menjadi fenomena di luar globalisasi pada umumnya, khususnya untuk hal-hal yang tidak dapat dipahami. Menjadi 'berbeda' bukanlah hal yang dapat dikatakan sebuah kesalahan. Sering kali terjadi pada orang-orang dalam golongan minoritas yang menunjukkan perilaku-perilaku yang dapat dikatakan di luar kebiasaan-kebiasaan dan norma masyarakat biasa.  Diskriminasi, jika saya dapat katakan, antara pihak yang jumlahnya lebih banyak (mayoritas) dengan pihak yang jumlahnya lebih sedikit (minoritas). Katakanlah kasus-kasus bullying  terhadap kaum-kaum penyandang cacat, homoseksual, berdarah Tionghoa, maupun orang-orang Kristen.
Acceptance, people.

Semua orang memiliki keunikannya masing-masing, dan keunikan ini tidak boleh menjadi faktor yang menyebabkan perpecahan dan perselisihan diantara umat manusia. Bermacam-macam etnis, ras, suku, agama, gender, orientasi seksual, dan lain-lain. I demand equality. Egalitarianism, or whatever you say. Semua orang hendaknya diperlakukan sama rata dan seimbang di dalam masyarakat sosial.
Differences shouldn't have been a goddamn problem. Perbedaan seharusnya tidak menjadi masalah, apalagi pemicu perselisihan, kerusuhan, dan pembunuhan. Sama halnya dengan warna, manusia adalah manusia. Lahir dari rahim seorang ibu, mati akan pergi meninggalkan raga. Perlakukanlah sesamamu seperti kau ingin diperlakukan, karena semua orang pada dasarnya sama.

Saya harap, peristiwa semacam Kerusuhan Mei pada tahun 1998 tak akan pernah terulang lagi di negeri ini.

XOXO,
Thea.

No comments:

Post a Comment

Free to give comment, people.