‘I found her,’ he whispered. Lucas didn’t look away as their eyes met. Neither of them wanted to. Both of them stared knowingly and giggled like crazy, decided not to care about what people think about them. Among hundreds of vehicles in that street, they spoke in silence. The boy didn’t need to ask again, because he knew the answer for sure when he saw his silver rings in Noemie’s finger.
Tadaa~ barusan nyelesaiin satu cerpen. Ini endingnya, lagi pengen aja posting gitu satu paragraf. I'ma writer, remember? Penulis multi-fungsi yang maksudnya bisa nulis artikel, essay, cerpen, puisi, cerbung, fanfic, roman, whatever you called lah. Though poems aren't my league, at least I'm trying.
Anyways, kedua tokoh diatas, Lucas dan Noemie itu sebenarnya tokoh asli yang saya comot dari buku les bahasa prancis saya. Jadi, di dalam buku itu ada dialog bersambungnya gitu. Misalnya pas Lucas, Noemie ama Fluorent (aaah, lupa namanya sapa) pergi ke Gym ato ke pusat kota.
Saya jadi inget, kalo pas bagian disuruh lanjutin cerita Lucas et Noemie ini aja langsung mendadak kelas saya jadi kelas sutradara. Kok bisa? Misalnya, cerita aslinya si Lucas lagi latihan dance, terus Noemie datang. Trus cerita berhenti di situ, terus kita-kita disuruh lanjutin ceritanya pake bahasa sendiri. Pasti nanti jadinya ngawur.
Itu. Pasti. Lucas tiba-tiba ngajak dinner bareng lah, Noemienya tiba-tiba pingsan terus pas bangun dia amnesia lah, Lucas ketangkep basah pake rok cewek lah, Noemie terus nyeret Lucas buat beli es krim di cafetaria lah, pokoknya ceritanya itu dibuat se-enggak waras mungkin sama temen-temen saya (dan saya sendiri, tentunya). Lucas sendiripun kalo misalnya bisa protes, udah protes dari dulu dia. Kira-kira, dia akan berkata seperti ini, "Dari kemaren kalo kalian buat lanjutan cerita, kenapa nasip saya dibuat paling ngenes sendiri? Salah saya? Salah temen-temen saya??" *jambak rambut frustrasi*
?
Oke. Fokus.
Thanks to Grandpa, yang telah mewariskan otak jurnalisnya pada saya. Tanpa beliau, mungkin saya nggak akan bisa nulis blog di sini, buat artikel di koran ini-itu, ikutin lomba essay/cerpen, ataupun belajar bahasa. Jadi,
Saya siap untuk menulis lagi. *peluk notebook* ^w^
No comments:
Post a Comment
Free to give comment, people.